Awal mula saya merasakan Making Love dengan seorang perempuan yang mengganti orientasi seksualku menjadi seorang biseksual, saya merasakan percintaan sesama jenis ketika usiaku 20 tahun dengan seorang perempuan berumur 45 tahun, entah mengapa semuanya berlangsung begitu saja berlangsung bisa jadi adanya dorongan libido yang ikut menunjang seluruh itu serta seluruh ini sudah kuceritakan dalam “Rahasiaku”.
Cerita Mesum Badan Molek Seorang Pramugari
Cerita Mesum Badan Molek Seorang Pramugari |
Sehingga meskipun saya pernah bercinta dengannya layaknya seorang suami istri tapi saya tidak ingin jatuh cinta kepadanya, terkadang saya kasihan kepadanya jika ia amat memerlukanku tapi saya sesegera mungkin seolah tak memperdulikannya. terkadang saya terkejut juga dengan perilakunya ketika suaminya pulang kerumah mereka seakan tak akur, sehingga mereka Berposisi terhadap kamar yang terpisah.
Hingga suatu hari ketika saya pulang malam hari sehabis menonton bioskop dengan teman priaku, masa itu pukul telah tunjukkan jam setengah sebelas malam, pasal saya memiliki kunci sendiri tersebutkan saya membuka pintu depan, suasana sangat sepi lampu depan telah padam, kulihat lampu menyala dari balik pintu kamar kos pramugari itu, “Hmm. ia telah datang,” gumamku, saya langsung menuju kamarku yang lokasinya bersebelahan dengan kamar pramugari itu.
Saya bersihkan wajahku serta berganti pakaian dengan baju piyamaku, lantas saya menuju ke pembaringan, seketika terdengar rintihan-rintihan yang aneh dari kamar sebelah. saya jadi penasaran pasal suara itu sempat membuatku takut, kucoba memberanikan diri buat mengintip kamar sebelah pasal kebetulan adanya celah udara antara kamarku dengan kamar pramugari itu, meskipun ditutup triplek saya mencoba buat melobanginya, kuambil meja supaya saya bisa menjangkau lubang udara yang tertutup triplek itu.
Lalu pelan pelan kutusukan gunting tajam supaya triplek itu berlobang, betapa terkejutnya saya ketika kulihat pemandangan di kamar sebelahku. saya menatap Tante Maria menindih seorang perempuan yang kelihatan lebih tinggi, berkulit putih, serta berambut panjang, mereka berdua dalam kondisi bugil, lampu kamarnya tak dipadamkan sehingga saya bisa menatap jelas Tante Maria sedang berciuman bibir dengan perempuan itu yang bisa jadi pramugari itu. Ketika Tante Maria menciumi lehernya, saya bisa menatap wajah pramugari itu, serta ia amat cantik wajahnya bersih serta memiliki ciri khas seorang keturunan ningrat.
Nyatanya pramugari itu juga terserang rayuan Tante Maria, ia jelas jelas amat mahir bikin perempuan takluk kepadanya, dengan amat waspada Tante Maria menjilati leher serta turun terus ke bawah. Bibir pramugari itu menganga serta mengeluarkan desahan-desahan birahi yang khas, wajahnya memerah serta matanya tertutup sayu menikmati kebuasan Tante Maria menikmati badannya itu. Tangan Tante Maria mulai memilin puting payudara pramugari itu, sedangkan bibirnya menggigit kecil puting payudara sebelahnya. Jantungku berdetak amat kencang sekali menikmati adegan itu, belum pernah saya menatap adegan lesbianisme secara langsung, meskipun saya pernah merasakannya. serta ini bikin libidiku naik tinggi sekali, saya tidak tahan berdiri lama, kakiku gemetaran, lantas saya turun dari meja tempat saya berpijak, meski saya masih ingin menyaksikan adegan mereka berdua.
Dadaku masih bergemuru. Entah mengapa saya juga ingin merasakan layaknya yang mereka laksanakan. Kupegangi liang vaginaku, serta kuraba klitorisku, seiring erangan-erangan dari kamar sebelah saya bermasturbasi sendiri. Tangan kananku menjentik-jentikan klitorisku serta tangan kiriku memilin-milin payudaraku sendiri, kubayangkan Tante Maria mencumbuiku serta saya membayangkan juga wajah cantik pramugari itu menciumiku, serta tidak berasa cairan membasahi tanganku, meskipun saya belum orgasme tetapi seketika seluruh gelap serta ketika kubuka mataku, matahari pagi telah bersinar amat terang.
Aku mandi membersihkan diriku, pasal tadi malam saya tak sempat membersihkan diriku. saya keluar kamar serta kulihat mereka berdua sedang bercanda di sofa. Ketika saya datang mereka berdua diam seolah kaget dengan kehadiranku. Tante Maria memperkenalkan pramugari itu kepadaku,
“Rus, kenalkan ini pramugari kamar sebelahmu” Kusorongkan tangan kepadanya buat berjabat tangan serta ia membalasnya,
“Hai, cantik namaku Vera, namamu saya telah tahu dari Ibu Kos, semoga kita bisa menjadi teman yang baik” Kulihat sinar matanya amat agresif kepadaku, wajahnya jelas jelas amat cantik, membuatku terpesona dan merupakan juga iri kepadanya, ia jelas jelas sempurna. saya menjawab dengan antusias juga,
“Hai, Kak, kamu juga cantik sekali, baru pulang tadi malam” Dan ia mengangguk kepala saja, saya tidak tahu apakah lagi yang diceritakan Tante Maria kepadanya mengenai diriku, tetapi saya tidak peduli kami beranjak ke meja makan. Di meja makan telah tersedia seluruh masakan yang dihidangkan oleh Tante Maria, kami bertiga makan bersama. Kurasakan ia kerap melirikku meskipun saya juga sesekali meliriknya, entah mengapa dadaku bergetar ketika tatapanku beradu dengan tatapannya.
Tiba-tiba Tante Maria memecahkan kesunyian,
“Hari ini Tante sesegera mungkin menjenguk saudara Tante yang sakit, serta jika adanya telpon buat Tante atau dari suami Tante, tolong katakan Tante ke rumah Tante Diana” Kami berdua mengangguk gejala mengerti, serta selang sebagian menit setelah itu Tante Maria pergi menuju rumah saudaranya. serta tinggallah saya serta Vera sang pramugari itu, buat memulai pembicaraan saya mengajukan persoalan kepadanya,
“Kak Vera, rupanya telah kos lama disini” Dan Vera pun menjawab, “Yah, belum terlampau lama, baru setahun, tetapi saya kerap bepergian, asalku sendiri dari kota “Y”, saya kos disini cuma buat beristirahat jika perusahaan.
Mengharuskan saya buat menunggu shift disini” Aku mencermati gaya bicaranya yang tidak kuat lembut menunjukan ciri khas daerahnya, badannya tinggi semampai. Dari percakapan kami, kutahu ia baru berusia 26 tahun. seketika ia bertanya hubunganku dengan Tante Maria. saya sempat kaget tapi kucoba menenangkan diriku jikalau Tante Maria amat baik kepadaku. tapi rasa kagetku tak berhenti disitu saja, pasal Vera menuturkan kaitannya dengan Tante Maria telah merupakan kaitan percintaan.
Aku pura-pura kaget,
“Bagaimana bisa jadi kakak bercinta dengannya, apa kakak seorang lesbian,” kataku Vera menjawab, “Entahlah, saya tidak pernah berhasil dengan sebagian pria, saya kerap dikhianati pria, untung saya berupaya kuat, serta ketika kos disini saya bisa mengalami kenyamanan dengan Tante Maria, meskipun Tante Maria bukan yang pertama bagiku, pasal saya pertama kali bercinta dengan perempuan yaitu dengan seniorku” Kini saya baru mengerti rahasianya, tapi mengapa ia mau membocorkan rahasianya kepadaku saya masih belum mengerti, sehingga saya mencoba menanyakan kepadanya,
“Mengapa kakak membocorkan rahasia kakak kepadaku” Dan Vera menjawab, “Karena saya mempercayaimu, saya ingin kau lebih dari seorang sahabat” Aku sedikit kaget meskipun saya tahu isyarat itu, saya tahu ia ingin tidur denganku, tapi dengan Vera amat lain hal pasal saya juga ingin tidur dengannya. saya tertunduk serta beranalogi buat menjawabnya, tapi seketika tangan kanannya telah menyentuh daguku.
Ia tersenyum amat manis sekali, saya membalas senyumannya. lantas bibirnya mendekat ke bibirku serta saya menunggu saat bibirnya menyentuhku, begitu bibirnya menyentuh bibirku saya rasakan hangat serta basah, saya membalasnya. Lidahnya menyapu bibirku yang sedkit kering, sedangkan bibirku juga mengalami hangatnya bibirnya.
Lidahnya memasuki rongga mulutku serta kami layaknya saling memakan satu setara lain. sedangkan saya fokus kepada pagutan bibirku, kurasakan tangannya membuka paksa baju kaosku, bahkan ia merobek baju kaosku. meski heran tetapi kubiarkan ia melaksanakan semuanya, serta saya membalasnya kubuka baju dasternya. Ciuman bibir kami tertahan sejenak pasal dasternya yang kubuka sesegera mungkin dibuka melalui wajahnya.
Kulihat Bra hitamnya menopang payudaranya yang lumayan besar, hampir seukuran denganku tapi payudaranya lebih besar. Ketika ia mendongakkan kepalanya dengan tidak menunggu, saya cium leher jenjangnya yang sexy, sedangkan tanggannya melepas bra-ku seraya meremas-remas payudaraku. saya amat bernafsu saat itu saya ingin juga mengalami kedua puting payudaranya. Kulucuti Bra hitamnya serta tersembul putingnya merah muda tampak menegang, dengan laju kukulum putingnya yang segar itu.
Kudengar ia melenguh kencang layaknya seekor sapi, tetapi lenguhan itu amat indah kudengar. Kunikmati lekuk-lekuk tubuhnya, baru kurasakan saat ini layaknya seorang pria, serta saya mulai tidak bisa menahan diriku lantas kurebahkan Vera di sofa itu. Kujilati seluruh area tubuhnya, kulepas celana dalamnya serta lidahku mulai memainkan perannya layaknya yang diajarkan Tante Maria kepadaku. Entah pasal nafsuku yang menggebu sehingga saya tak jijik buat menjilati seluruh area analnya. sedangkan badan Vera menegang serta Vera menjambak rambutku, ia layaknya menahan kekuatan dasyat yang melingkupinya.
Ketika sedang asyik kurasakan badan Vera, seketika pintu depan berderit terbuka. Spontan kami berdua mengalihkan perhatian ke kamar tamu, serta Tante Maria telah berdiri di depan pintu. saya agak kaget tapi matanya terbelalak menatap kami berdua berbugil. Dijatuhkannya barang bawaannya serta dengan tidak basa-basi ia membuka seluruh baju yang dikenakannya, lantas menghampiri Vera yang terbaring disofa.
Diciuminya bibirnya, lantas dijilatinya leher Vera secara membabi buta, serta tanggannya yang satu mencoba meraihku. saya tahu maksud Tante Maria, kudekatkan wajahku kepadanya, seketika wajahnya beralih ke wajahku serta bibirnya menciumi bibirku.
Saya membalasnya, serta Vera mencoba berdiri kurasakan payudaraku dikulum oleh lidah Vera. saya benar-benar mengalami sensasi yang luar biasa kami bercinta bertiga. Untung masa itu hujan mulai datang sehingga lingkungan mulai berubah menjadi dingin, serta kondisi mulai temaram. Vera sekarang melampiaskan nafsunya menjarah serta menikmati tubuhku, sedangkan saya berciuman dengan Tante Maria. Vera menghisap klitorisku, saya tidak tahu perasaan apakah terhadap saat itu. sehabis mulut Tante Maria meluncur ke leherku saya berteriak keras seakan tidak peduli adanya yang mendengar suaraku. saya amat tergetar secara jiwa serta raga oleh kenikmatan sensasi saat itu.
Kini giliranku yang dibaringkan di sofa, serta Vera masih meng-oral klitorisku, sedangkan Tante Maria memutar-mutarkan lidahnya di payudaraku. Akupun menjilati payudara Tante Maria yang sedikit kusut di makan usia, kurasakan lidah-lidah mereka mulai menuruni tubuhku.
Lidah Vera menjelejah pahaku serta lidah Tante Maria mulai menjelajah area sensitifku. Pahaku dibuka lebar oleh Vera, sedangkan Tante Maria mengulangi apakah yang sudah dilaksanakan Vera tadi, serta sekarang Vera berdiri serta kulihat ia menikmati badan Tante Maria. Dijilatinya punggung Tante Maria yang menindihku dengan posisi 69, serta Vera mencari badan Tante Maria. tapi setelah itu ia menatapku serta dalam kondisi setengah terbuai oleh kenikmatan lidah Tante Maria.
Vera menciumi bibirku serta saya membalasnya juga, hingga tidak berasa kami berjatuhan dilantai yang dingin. saya amat lelah sekali dikeroyok oleh mereka berdua, sehingga saya mulai pasif. tapi mereka masih amat agresif sekali, layaknya tak kehabisan akal Vera mengangkatku serta mendudukan tubuhku di kedua pahanya, saya cuma pasrah. sedangkan dari belakang Tante Maria menciumi leherku yang berkeringat, serta Vera dalam posisi berhadapan denganku, ia menikmatiku, menjilati leherku, serta mengulum payudaraku. sedangkan tangan mereka berdua menggerayangi semua tubuhku, sementara tanganku kulingkarkan kebelakang buat menjangkau rambut Tante Maria yang menciumi tengkuk serta semua punggungku.
Entah berapa banyak rintihan serta erangan yang keluar dari mulutku, tapi seakan mereka semakin buas melahap diriku. Akhirnya saya menyerah kalah saya tidak kuat lagi menahan segalanya saya jatuh tertidur, tapi sebelum saya jatuh tertidur kudengar lirih mereka masih saling menghamburkan gairahnya.
Cerita Mesum Badan Molek Seorang Pramugari
Cerita Mesum Badan Molek Seorang Pramugari |
Kuambilkan selimut buat mereka berdua serta saya sendiri melanjutkan tidurku di lantai bersama mereka. Kulihat wajah cantik Vera, serta wajah anggun Tante Maria, serta saya peluk mereka berdua hingga sinar matahari datang menyelinap di kamar itu.
Pagi datang serta saya sesegera mungkin kembali pergi kuliah, tapi ketika mandi seseorang mengetuk pintu kamar mandi serta ketika kubuka nyatanya Vera serta Tante Maria. Mereka masuk serta di dalam kamar mandi kami melaksanakan lagi pesta Cerita selingkuh ala lesbi. sekarang Vera yang dijadikan pusat eksplotasi, layaknya kebiasaannya Tante Maria menggarap dari belakang serta saya menggarap Vera dari depan. seluruh dilaksanakan dalam posisi berdiri. badan Vera yang tinggi semampai bikin saya tidak lama-lama buat berciuman dengannya saya lebih memfokuskan buat melahap buah dadanya yang besar itu. sedangkan tangan Tante Maria membelai-belai area peka Vera.
serta tanganku menikmati lekuk badan Vera yang jelas jelas amat aduhai. Percintaan kami dikamar mandi dilanjutkan di ranjang suami Tante Maria yang jelas jelas berukuran besar, sehingga kami bertiga bebas buat berguling, serta melaksanakan seluruh kepuasan yang ingin kami rengkuh. Hingga terhadap hari itu saya benar-benar membolos masuk kuliah.
Hari-hari berlalu serta kami bertiga melaksanakan secara berubah-ubah. Ketika Vera belum bertugas saya lebih banyak bercinta dengan Vera, tapi sehabis seminggu Vera kembali bertugas adanya ketakutan kehilangan akan dia. bisa jadi saya telah jatuh cinta dengan Vera, serta ia pun merasa begitu. Malam sebelum Vera bertugas saya serta Vera menyewa kamar hotel berbintang serta kami melampiaskan perasaan kami serta benar-benar dengan tidak nafsu. saya serta Vera sudah menjadi kekasih sesama jenis.
Malam itu layaknya malam pertama bagiku serta bagi Vera, dengan tidak adanya permasalahan dari Tante Maria. Kami bercinta layaknya pertengkaran macan yang lapar akan kasih sayang, serta sehabis malam itu Vera bertugas di perusahaan maskapai penerbangannya ke bangkok.
Entah mengapa kepergiannya ke bandara sempat membuatku menitikan air mata, serta bisa jadi saya sudah menjadi lesbian. pasal Vera bikin hatiku dipenuhi kerinduan akan dirinya, serta saya masih menunggu Vera di kos Tante Maria. meskipun saya senantiasa menolak buat bercinta dengan Tante Maria, tapi saat pembayaran kos, Tante Maria tidak ingin dibayar dengan uang tapi dengan kehangatan tubuhku di ranjang. Sehingga tiap satu bulan sekali saya melayaninya dengan bahagia hati meskipun sekarang saya mulai melirik perempuan lainnya, serta buat pengalamanku selanjutnya kuceritakan dalam kesempatan yang lain.
0 Response to "Cerita Mesum Badan Molek Seorang Pramugari"
Posting Komentar