Cerita Dewasa - Hanya cara itu yang bisa membuat aku tenang, karena sifatku yang pemalu malah banyak wanita yang penasaran denganku, karena aku juga terbilang cowok yang cakap dengan kulit putih dan tinggi badan 170 an cm, saat aku berjalan menuju ke kantin disana banyak wanita wanita yang sedang duduk kulihat dia melirikku cuman itu saja soalnya tau sendiri aq orangnya cuek, tapi ada salah satu wanita yang menaruh rasa padaku soalnya aku tau dari temanku.
Ketika aq minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi.
Sebut saja namanya Nesha. Sejak itu setiap kali aq melihatnya, aq sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aq tahu sebenarnya dia menyukaiku.
Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aq hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri.
Aq menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana aq mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi.
Selagi menunggu giliran, aq ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aq urungkan saja.
Begitu tiba giliranku, aq hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang wanita yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aq sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia.
Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aq memberanikan diri untuk memulai percakapan.
“Sha, ngapain kamu masuk ke WC cowok?” tanya aq penuh rasa heran.
“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat wanita penuh semua, makanya aq ke sini..”
“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanya aq.
Padahal dalam hati aq merasa mendapat kesempatan emas.
“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula ‘kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Nesha rada genit.
Aq pun tidak mau kalah.
“Tapi kan aq cowok, kamu nggak malu?”, gantian aq membalasnya.
“Kalo kamu, aq emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal kamu dong yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Nesha.
Denger jawaban kayak gitu, aq malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi aq yang dari tadi udah berdiri di samping kran.
“Sorry yah, aq duluan, habis kamu bengong aja sih..”, katanya.
Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aq seperti orang bingung. Kadang-kadang aq mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku.
Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aq menjadi terangsang, penisku mulai tegang tak keruan. Langsung saja di pikiranku membayangkan penisku kumasukkan ke dalam vaginanya dari belakang pada posisi seperti itu.
Entah apa yang merasuki pikiranku, aq berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aq tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aq harus Cerita Ngentot dengan dia, apapun caranya.
Diam-diam aq berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aq bisa leluasa melaksanakan niat bejatku.
Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aq sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.
“Buru-buru amat Sha, emang kamu udah ada kuliah lagi?”, tanya aq.
“Enggak kok, aq cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.
Aq tak menanggapinya, dengan cepat aq segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Nesha mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah.
Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aq mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan.
Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aq dicium oleh seorang wanita. Dengan spontan aq pun membalasnya dengan Cerita Mesum.
Aneh, walaupun aq belum pernah melakukannya, otomatis aq tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aq juga sering melihat di film BF.
Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Nesha membuatku semakin hot menciumnya. Aq mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya.
Kemudian aq mencoba untuk mengusap bagian vaginanya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aq panik kalau erangannya terdengar ke luar.
Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan vaginanya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.
“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Nesha.
Aq melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Nesha terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan.
Tangannya mulai berani untuk meremas penisku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat penisku semakin berdenyut- denyut.
Aq berhenti menciumi lehernya, aq mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Nesha mulai membuka kaosnya, dan memintaq untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit.
Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot.
Langsung saja aq sedot susunya yang kenyal itu. Nesha menggelinjang kenikmatan. Aq tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum.
Aq benar-benar menikmati toket Nesha dan aq ingin mengemoti toket Nesha sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Nesha seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.
Tangan Nesha mulai membuka ritsleting celana aq dan berusaha mengeluarkan penis aq yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah penis aq menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok.
Dia kocok-kocok penis aq, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan penisku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh penisku masuk ke mulutnya yang seksi, penisku sama sekali sudah tak terlihat lagi.
Lalu dia mulai memaju mundurkan penisku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF.
Aq menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aq mengeluarkan maniku di dalam mulutnya.
Belum saatnya, pikirku. Aq ingin mengeluarkan maniku di dalam vaginanya. Maka aq memberi tanda agar Nesha berhenti sebentar. Aq berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Nesha mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Nesha sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung penisku dan menelannya.
Nesha kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan CD-nya yang berwarna krem. Aq mengambil posisi jongkok untuk menjilati vaginanya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar.
Terlihatlah vagina Nesha yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Nesha memang pandai merawat kewanitaannya. Aq mulai menjulurkan lidahku ke vaginanya.
Aq sempat berpikir bagaimana kalau di vaginanya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aq sudah bernafsu, aq tahan nafas saja.
Kubuka belahan vaginanya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya.
Vagina Nesha tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau vagina alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Nesha benar-benar pandai merawat vaginanya. Sungguh beruntung aq.
Aq terus menjilat-jilat vaginanya yang mulai basah dengan cairannya. Nesha terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.
“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Nesha.
Vaginanya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk vagina ternikmat yang kurasakan.
Kumasukkan jari telunjukku ke dalam vaginanya sambil mengait-ngaitkan ke dinding vaginanya. Tentu saja Nesha makin edan reaksinya, membuat semakin nggak keruan.
Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaq terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aq sendiri merasa kesakitan.
Cairan yang keluar dari vaginanya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aq hisap sebanyak-banyaknya dari vaginanya. Nesha sempat risih melihat perbuatanku. Namun aq cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada penisku.
Tiba-tiba Nesha mendorong kepala aq dari vaginanya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.
“Masukin dong punya kamu, aq udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Nesha dengan suara mendesah.
Aq sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aq belum pernah melakukannya.
“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.
Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, aq turutin saja permintaan Nesha.
Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi vaginanya lebih terbuka. Vaginanya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat.
Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Kuelus-elus dahulu kepala penisku ke bibir vaginanya. Kudorong penisku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit..
Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala penisku sudah masuk ke lobang vagina Nesha yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aq beruntung juga bisa ngerasain sempitnya vagina perawan.
Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Penisku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Nesha sempat tersentak ketika penisku sudah masuk seluruhnya.
“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Nesha sedikit menjerit.
Kutarik penisku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aq sengaja membiarkan penisku menancap di dalamnya beberapa saat agar vagina Nesha terbiasa menerima penisku. Kemudian barulah aq memulai gerakan maju mundur.
Terasa penisku bergesekan dengan dinding vagina yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Penisku terasa agak perih dijepit oleh vaginanya, tapi tetap kuteruskan, aq tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.
Tampaklah pemandangan indah ketika penisku keluar masuk vagina Nesha. Penisku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Nesha semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar.
Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aq sempat kasihan melihatnya. Mungkin aq sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.
“Ke.. napa.. Sha.. ehhgg.., kamu.. pe.. ngen udahan..?”, tanya aq.
“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. aq.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata Nesha.
Goyangan pinggul Nesha sangat luar biasa, hampir aq dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik penisku keluar dan kudiamkan beberapa saat.
Setelah itu aq minta ganti posisi, aq ingin ngentotin dia dari belakang. Nesha berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku.
Dalam posisi itu lipatan vaginanya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja penisku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab vaginanya sudah terbiasa menerima penisku.
Kali ini gerakan Nesha lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat penisku sangat geli luar biasa.
Penisku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aq merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aq tak ingin mengecewakan Nesha, aq pun berusaha mengimbangi permainannya.
Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari penisku. Cairan itu makin menambah licin dinding vagina Nesha. Aq benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aq makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Nesha, sungguh aq tak akan melupakannya.
Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Nesha bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Vagina Nesha makin berbusa akibat kocokan penisku. jangan lupa di share ya teman sahabatku yang memilii kisah yang sama denganku
0 Response to "Perjakaku Di Rengut Oleh Gadis Desa Sebelah"
Posting Komentar